Laman

Thursday, February 24, 2011

Berpikir Cepat dalam Olahraga

Pendahuluan
Permainan sepakbola, tenis, bola voli, bola basket, sotfball dan baseball penuh dengan trik dan gerakan-gerakan yang menawan dan menarik untuk kita perhatikan. Pada pertandingan sepakbola sering kita lihat gerakan bola masuk ke gawang dengan melengkung atau laju bola dalam olahraga sotball & Baseball yang dilempar oleh pitcher (pelambung) ke arah catcher yang juga melengkung. Atau pukulan bola tenis yang melaju sangat cepat. Atau kita juga melihat bagaimana seorang pemain sepatu es yang dapat berputar di atas satu kaki sedemikian rupa sehingga dapat berputar semakin cepat.
Atau mungkin kita sering bertanya, kenapa pemain basket dapat memanfaatkan papan pantul untuk memasukkan bola ke keranjang, dan bola tersebut masuk dengan mulus ke keranjang tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kita dapati jawabannya dalam buku Sport Science yang dikarang oleh Jim Wiese, terbitan Wiley Publishing, Inc., tahun 2002. Bagi kamu yang belum membacanya, kini kamu dapat dapat membaca buku tersebut dalam bahasa Indonesia yang telah dialihbahasakan oleh Herudjati Purwoko, Ph.D, dengan judul Sains dalam Olahraga, yang diterbitkan oleh Pakar Raya, Bandung. Buku ini telah dicetak kedua kalinya tahun 2005. Bagi kamu yang belum mendapatkan buku tersebut, redaksi akan menyajikan informasi yang terkandung dalam buku tersebut, tahap demi tahap agar informasi tentang olahraga secara ilmiah dapat diterima dengan baik oleh semua lapisan masyarakat.
Dalam olahraga otot bukanlah suatu bagian tubuh yang paling penting. Bagian tubuh yang paling penting adalah otak. Otak adalah bagian dari sistem saraf. Sistem saraf tersebut terdiri atas otak, sumsum tulang belakang dan saraf. Saraf adalah sel-sel khusus yang berkomunikasi dengan menggunakan impuls (rangsangan) elektrokimia. Impuls elektrokimia menggunakan bahan-bahan kimia untuk mengirimkan sinyal-sinyal elektris. Jadi, sistem saraf adalah sebuah sistem komunikasi rumit yang mengumpulkan informsi dan mengirimkan pesan ke seluruh tubuh. Dalam otak terdapat lebih dari 100 milyar sel saraf.
Saraf indera (sensorik) mengumpulkan informasi tentang lingkungan di sekitar kita, lalu saraf ini mengubah informasi menjadi sensasi seperti panas, dingin, sentuhan, tekanan, dan rasa sakit. Saraf indera (sensorik) mengirimkan ke otak yang kemudian menentukan cara untuk bereaksi. Begitu otak menentukan respons yang tepat, otak akan mengirimkan pesan-pesan ke saraf-saraf lain yang disebut saraf motorik. Saraf inilah yang memerintahkan otot untuk bergerak

Kecepatan berpikir dalam olahraga
Dalam banyak cabang olahraga, kadangkala kita perlu bereaksi terhadap sesuatu dengan sangat cepat. Sebagi contoh, dalam permainan tenis kita harus mampu mengembalikan bola tenis yang bergerak dengan kecepatan 100 km (60 mil) per jam atau lebih. Atau kita harus mampu memukul bola dengan kayu pemukul pada permainan softball dan baseball dengan keras dan secepat mungkin. Hampir kita tidak mempunyai waktu antara kapan pertama kali melihat bola yang bergerak ke arah kita dengan kapan kita harus memukulnya. Dalam waktu sependek itu, otak kita harus memerintahkan tubuh agar dapat bergerak, dan tubuh kita harus bereaksi. Berapa lama waktu yang diperlukan ? Mampukah kita memperbaiki waktu reaksi kita ? Cobalah kegiatan ini untuk mengetahuinya.
  1. Peganglah penggaris pada ujung yang menunjukkan angka 30 cm dengan posisi tegak lurus sehingga ujung yang menunjukkan angka 0 cm berada paling dekat dengan permukaan lantai
  2. Mintalah seroang teman untuk berdiri di hadapanmu dengan ibu jari dan jari telunjuk dari salah satu tangannya berada di sisi-sisi ujung bawah penggaris. Kedua jari tersebut harus dekat dengan penggaris, tetapi belum boleh menyentuhnya sebelum di beri aba-aba khusus.
  3. Jatuhkan penggaris tersebut setelah aba-aba diberikan, dengan tangannya yang selalu siap, temanmu harus berusaha menangkap penggaris tersebut dengan ibu jari dan jari telunjuknya secepat mungkin.
  4. Ukurlah jarak jatuh penggaris itu sebelum ditangkap.
 Tabel Waktu Reaksi
Jarak (cm)
Waktu (detik)
0 – 5
0,101
6 – 10
0,143
11 – 15
0,175
16 – 20
0,202
21 – 25
0,226
26 – 30
0,247

Penjelasan
Penggaris akan jatuh dan temanmu akan menangkapnya dengan ibu jari dan jari telunjuk. Jarak jatuhnya penggaris dapat digunakan untuk menentukan waktu reaksi penangkapnya. Waktu reaksi adalah jumlah waktu yang diperlukan sebuah pesan untuk dikirimkan dari otak ke otot tubuh sehingga menyebabkan sebuah gerakan.
Ketika penggaris jatuh, kortek motor dari otak mengirimkan pesan elektrokimia ke jari. Kortek motor adalah bagian otak yang bertugas untuk menciptakan dan mengirimkan pesan yang menyebabkan gerakan. Pesan tersebut berjalan dari berkas tebal sel saraf menuju ke sumsum tulang belakang. Lalu pesan tersebut berjalan ke otot-otot jari tangan melewati berkas saraf motor yang lebih tipis dan bercabang dari sumsum tulang belakang. Otot-otot jari tangan memperoleh pesan sehingga menutup untuk menangkap penggaris.

Sains dalam Olahraga Beraksi
Seorang pelempar yang handal dalam olahraga softball&Baseball dapat melempar bola dengan kecepatan antara 144 sampai 160 km per jam. Apa artinya itu bagi seorang pemukul bola ? Bola akan melesat dari tangan pelempar bola ke arah pemukul bola dengan waktu kira-kira 0,46 sampai 0,41 detik. Jika kita menghitungnya, maka hanya dibutuhkan waktu 0,3 detik untuk memukul bola tersebut. Sedangkan si pemukul bola hanya memiliki waktu 0,1 sampai 0,2 detik untuk memutuskan kapan dan kemana ia harus mengayunkan stick (kayu pemukul) danmenyalurkan pesan ke otot-otot lengan dan tangannya. Sungguh menakjubkan, tubuh manusia dapat melakukan gerakan secepat itu.

No comments:

Post a Comment