Sejarah Laboratorium
Peralatan laboratorium olahraga Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Unsyiah diperoleh melalui DIPA Universitas Syiah Kuala dan bantuan dari berbagai lembaga pemerintah lainnya. Sebagian peralatan tersebut juga merupakan bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Beberapa peralatan fitness tersebut diantaranya seperti Weigth Training, Barbell, Dumbell, Ergo Cycle, dan Treadmill.
Laboratorium olahraga Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi merupakan salah satu laboratorium yang terdapat pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Pertama kali dibentuk pada tahun 1998 atas dasar Surat Keputusan Rektor Universitas Syiah Kuala. (sangat disayangkan dokumen berharga tersebut hilang bersama dengan bencana Tsunami yang menimpa program studi).
Berdasarkan surat tersebut ditunjuk saudara Drs. Abdurrahman, M.Kes sebagai Kepala Laboratorium Olahraga yang bekerja untuk penyiapan bahan pratikum kuliah bagi mahasiswa Program Studi Penjaskesrek. Banyak kendala yang dialami pada saat awal mula pembentukan laboratorium olahraga tersebut. Salah satunya adalah ruang lingkup laboratorium yang cukup luas. Pada waktu itu berkembang image bahwa laboratorium olahraga merupakan laboratorium "CILET-CILET" (asal ada), akan tetapi dalam perjalanannya laboratorium olahraga memiliki peran yang sangat strategis untuk keberhasilan proses perkuliahan bagi mahasiswa Program Studi Penjaskesrek FKIP Unsyiah. Sedangkan laboratorium. Pada masa itu, jangankan ruang yang cukup, peralatan kuliahpun seperti apa adanya. Banyak peralatan olahraga yang diperlukan untuk perkuliahan terpaksa hanya diberikan contoh oleh dosen pengasuh mata kuliah.
Berdasarkan surat tersebut ditunjuk saudara Drs. Abdurrahman, M.Kes sebagai Kepala Laboratorium Olahraga yang bekerja untuk penyiapan bahan pratikum kuliah bagi mahasiswa Program Studi Penjaskesrek. Banyak kendala yang dialami pada saat awal mula pembentukan laboratorium olahraga tersebut. Salah satunya adalah ruang lingkup laboratorium yang cukup luas. Pada waktu itu berkembang image bahwa laboratorium olahraga merupakan laboratorium "CILET-CILET" (asal ada), akan tetapi dalam perjalanannya laboratorium olahraga memiliki peran yang sangat strategis untuk keberhasilan proses perkuliahan bagi mahasiswa Program Studi Penjaskesrek FKIP Unsyiah. Sedangkan laboratorium. Pada masa itu, jangankan ruang yang cukup, peralatan kuliahpun seperti apa adanya. Banyak peralatan olahraga yang diperlukan untuk perkuliahan terpaksa hanya diberikan contoh oleh dosen pengasuh mata kuliah.
Namun seiring dengan perjalanan waktu dan keuletan serta dorongan teman-teman dosen untuk memberikan informasi yang diperlukan tentang pengadaan peralatan untuk pratikum bagi mahasiswa Program Studi Penjaskesrek, secara perlahan-lahan peralatan tersebut dapat dipenuhi dengan cukup. Sampai saat ini laboratorium olahraga meruapakan laboratorium yang telah memiliki berbagai peralatan yang menunjang perkuliahan dan disertai dengan peralatan untuk mengukur berbagai kemampuan fisik atlet maupun uji laboratorium bagi kepentingan mahasiswa untuk menyelasikan studi.
Berbagai kerjasama dan dukungan yang diberikan oleh pimpinan fakultas dan universitas telah membuat Laboratorium Olahraga berdiri tegak dan menjadi pusat informasi tentang peralatan olahraga di Provinsi Aceh. Untuk saat ini laborstorium olahraga juga telah memiliki peralatan khusus untuk pengujian fisik atlet PRIMA dan PRIMA PRATAMA yang diusung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Artinya laboratorium olahraga saat ini telah mengemas diri menjadi laboratorium terpenting bagi peningkatan prestasi olahraga di daerah maupun tingkat nasional, semoga....
Peralatan laboratorium olahraga Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Unsyiah diperoleh melalui DIPA Universitas Syiah Kuala dan bantuan dari berbagai lembaga pemerintah lainnya. Sebagian peralatan tersebut juga merupakan bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Beberapa peralatan fitness tersebut diantaranya seperti Weigth Training, Barbell, Dumbell, Ergo Cycle, dan Treadmill.
Disamping itu masih terdapat peralatan treadmill untuk pengukuran kapasitas aerobik atlet, ergo cyle, peralatan untuk pengukuran kekuatan seperti Leg & Back Dynamometer, Pull & Push Dynamometer, Grip Dynamometer, pengukuran kelentukan (sit and reach), dan pengukuran kecepatan reaksi (speed anticipation)
No comments:
Post a Comment